Minggu, 10 Januari 2016

Tulisan Bebas softskill # Perilaku Konsumen (Materi ke 10)

7 Cara Sederhana Memotivasi Diri Sendiri

Seringkali kita dihadapkan pada rasa tidak percaya diri yang membuat kita melupakan potensi diri kita sendiri. Untuk situasi ini, ternyata ada solusi sederhana.
"Memotivasi diri sendiri sebenarnya tidak begitu sulit," begitu kata motivator Anthony D. Carter. Malah, katanya, ada cara-cara sederhana untuk melakukannya:

1. Tetap fokus.
Kita harus tetap fokus pada apa yang kita inginkan. Jangan tergoda pada sesuatu hal yang baru bagaimanapun menariknya. Cara agar kita tetap fokus, menurut Carter, adalah dengan selalu memelihara kualitas dan mengevaluasi fokus kita. Jangan biarkan ketidakyakinan muncul kemudian. Kita mungkin kerap mengingat kegagalan-kegagalan di masa lalu namun jangan sampai hal itu menambah kekhawatiran kita. Ambil saja bahan pelajaran dari kegagalan itu dan tetap fokus pada langkah kita berikutnya. Maka, kekhawatiran itu akan hilang dengan sendirinya.

2. Bacalah success stories.
Kisah-kisah sukses bisa memberikan dorongan besar pada kita untuk melangkah maju. Kisah-kisah sukses yang heroik mengisahkan tokoh-tokoh yang membalikkan ketidakmungkinan menjadi kenyataan memiliki daya inspirasi yang kuat. Apalagi jika latar belakang si tokoh hampir mirip dengan keadaan kita saat ini. Selain membaca kisah-kisah sukses, jangan lupakan juga untuk membaca buku-buku motivasi, pengembangan diri sebanyak yang kita mampu. Buku-buku ini tak hanya akan memberikan inspirasi tetapi juga akan memberikan tambahan skill kita untuk melangkah mencapai sukses.

3. Cari dukungan.
Jika kita memiliki mentor atau setidak-tidaknya teman baik yang bisa diajak diskusi, jangan lewatkan untuk urun-rembuk dengan mereka. Diskusikan keinginan kita atau cita-cita kita dan jangan lupa minta masukan mereka. Umumnya mereka bisa memberikan dorongan yang akan mempertebal kepercayaan diri kita.

4. Catat perkembangannya.
Mencatat perkembangan dari apa yang kita kerjakan bukan hal yang sepele. Catatan perkembangan ini bisa menjadi dorongan atau motivasi tersendiri. Karena itu penting untuk mencatat tahapan-tahapan yang kita tempuh, baik sukses atau gagal, untuk bahan evaluasi. Jangan lupakan juga untuk menentukan target-target sementara dari satu rangkaian besar yang sedang kita tempuh karena itu akan mempermudah menilai perkembangan yang sudah dicapai.

5. Rayakan pencapaiannya.
Meskipun merupakan pencapaian sementara, pencapaian target dalam setiap tahapan perlu juga diapresiasi. Bentuk apresiasi tak perlu mahal, yang penting ada semacam pengungkapkan rasa syukur bahwa upaya kita membuahkan hasil. Jadi ada hentakan kecil yang membanggakan. Misalnya, nonton film di bioskop (jika kita jarang menonton bioskop karena kesibukan kita) atau makan siang/malam di suatu tempat yang sebelumnya jarang kita lakukan. Bentuk apresiasi seperti ini akan menguatkan keyakinan kita dan akan membentuk kebiasaan sukses. Harus diingat bahwa apapun yang kita apresiasi akan mendapat pengulangannya sehingga ini akan memancing pencapaian-pencapaian pada tahapan-tahapan berikutnya.

6. Belajar dari kegagalan.
Di masa lalu kita mungkin mendapat kegagalan yang terus menghantui kita. Jangan biarkan diri kita terfokus pada kegagalan-kegagalan itu sehingga kita merasa tak berdaya. Namun sebaliknya, jadikan hal itu sebagai bahan pelajaran. Evaluasi kenapa kita bisa gagal. Atur kembali cara kita menempuh langkah itu agar tak gagal lagi. Cara ini bisa dilakukan dengan belajar lebih banyak, menambah keterampilan, atau menambah wawasan sehingga kita bisa makin percaya diri.

7. Nikmati perjalanannya.
Mungkin kita tidak mendapatkan apa yang kita rancang kendatipun kita sudah melakukannya dengan baik. Tak perlu putus asa, selama kita melakukan sesuatunya dengan baik dan hati-hati hasil lebih besar bisa kita dapat kemudian kendatipun pada tahapan saat ini kita gagal. Yang penting kita sudah mendapatan perkembangannya, tidak jalan di tempat. Nikmati saja perjalanannya karena ini merupakan suatu proses. Jika kita menikmati perjalanannya kita akan senang melakukannya dan itu akan menambah gairah dan kepercayaan diri kita.

Itulah nasihat dari Anthony D. Carter. Nah, sampai sebesar apa motivasi yang kita miliki untuk mencapai mimpi kita? Jika sedang down, langkah di atas layak untuk dicoba.


SUMBER :

Tulisan Bebas softskill # Perilaku Konsumen (Materi ke 9)

Cara membuat acara/event & menyusun kepanitiaan

Organisasi apapun yg ada skarang ini tidak akan lepas dari yang namanya event, untuk mengaplikasikan programnya...jadi untuk hasil maksimal ada baiknya kita juga belajar sebuah management event.
Kita bagi menjadi 3 bagian besar pembicaraan, yaitu:                       
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pasca pelaksanaan

1. Tahap persiapan
Pendahuluan
Hal yang paling penting sebelumnya adalah anda harus mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari. 4-5 atau 2-3 bulan sebelum hari H baik.
Hal pertama yang perlu anda lakukan adalah membentuk panitia inti. Panitia inti terdiri dari koordinator utama, sekretaris dan bendahara. Tentunya anda akan membutuhkan pembimbing di situ.
Selanjutnya, buatlah proposal kampus / sekolah tujuannya agar terlebih dulu kampus  setuju dengan program anda. Proposal ini nantinya dapat digunakan sebagai bagaian awal proposal sponsor. Jadi tidak perlu kerja 2 kali dalam bagian yang sama.
Proposal tersebut berisi :
1. Latar belakang
2. Nama acara
3. Tema (sementara, bisa diganti setelahnya)
4. waktu acara
5. Tujuan
6. Manfaat
7. Sasaran
8. Kepanitaan inti dan seksi yang dibutuhkan
9. Konsep acara (draft kasar)
10. Anggaran kasar
11. Penutup
Ketika anda sudah mendapat persetujuan dari Universitas, anda akan mendapat dukungan yang kuat. Langkah anda akan semakin mudah, karena Kampus mendukung anda.nek kampus ga mendukung di bakar ajah,hahahah ( becanda )
Langkah kedua, dari panitia tersebut, bentuklah seksi acara terlebih dahulu beserta anggotanya.. Alasannya sederhana, konsep acara dibutuhkan sebagai gambaran seluruh kegiatan nantinya. Dengan demikian kerja dari seksi lain akan menyesuaikan konsep acara.
Setelah konsep acara selesai, baru bentuklah semua seksi yang lain. Yang dibutuhkan adalah seksi publikasi, seksi humas, seksi Kesehatan, seksi dekorasi, seksi Mrketing), seksi keamanan, seksi perlengkapan, seksi konsumsi, seksi dokumentasi, Helper, dll.
Cara memilih/menyeleksi kepanitiaan
Menurut kacamata saya, cara memilih kepanitiaan yang terbaik adalah dengan membuka pendaftaran kepanitiaan . Alasannya adalah dengan demikian, anda paling tidak meminimalisir unsur keterpaksaan dan paling tidak menunjukkan adanya kemauan untuk terlibat (komitmen).
Tentukanlah kuota setiap seksi. Jangan terlalu banyak jangan terlalu sedikit. Sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya pada seksi Marketting ( pencari sponsor)anda akan membutuhkan banyak orang begitu pula dengan publikasi, namun tidak dengan konsumsi, dokumentasi
, koordinator utama / project Leader dan seksi acara berkewajiban memberi gambaran acara dan job description masing-masing seksi
Job description keseluruhan
Secara umum dalam Event, job description masing-masing seksi adalah sebagai berikut:
1. Koordinator utama/ketua panatia
Job Description:
    Bertanggung jawab pada seluruh kegiatan kepanitiaan
    Memantau perkembangan seluruh seksi
    Memberi keputusan final yang bersifat mutlak ketika ada suatu masalah yang berlarut-larut
    Menjadi sosok inspirator dan motivator bagi yang lain
    Mengamati segala hal yang tidak terduga (mamahami segala hal yang terjadi dalam kepanitiaan)
Kebanyakan orang beranggapan bahwa menjadi koordinator utama hanya menyuruh-nyuruh, “nyangkem” saja. Namun sebenarnya tidak, posisi koordinator haruslah menjadi sosok yang berwibawa dan berkomitmen
2. Sekretaris
Job Description:
    Mengetik proposal sponsor
    Mencatat hasil rapat koordinasi
    Mengurus surat-menyurat
    Mengetik LPJ
Tugas sekretaris seperti pada umumnya, yaitu mengurusi segala hal yang berkaitan dengan surat-menyurat,  administratif, dll.
3. Bendahara
Job Description:
    Memegang seluruh keuangan acara
    Memegang seluruh bukti pengeluaran
Tugas bendahara seperti pada umumnya, yaitu mengurusi segala hal yang berkaitan dengan keuangan.
4. Seksi acara
Job Description:
    Membuat Konsep acara & rundown Acara
    Mengatur Jadwal Pentas
    Mensosialisasikan konsep acara pada seluruh seksi
    Menentukan job description seksi secara lebih rinci
    Memonitor job yang telah dilaksanakan tiap seksi.
    Berkoordinasi dengan berbagai seksi menyangkut Bintang tamu/ artis
Seksi acara menjadi seksi yang sangat vital. Di mana semua job description secara terperinci akan muncul di sini..
Seksi acara juga harus melihat perkembangan seluruh Seksi. Tujuannya agar konsep yang ada terus dituju dan dimengerti oleh semua seksi. Hal ini mengantisipasi adanya seksi yang keluar jalur dari job description.
5. Seksi publikasi
Job Description:
    Menentukan kemungkinan media publikasi yang ada misalnya poster, leaflet, tiket, dll) yaitu media on site dan meida out site. Tentukan mana yang perlu dipasang sebelum acara dan yang dipasang pada acara berlangsung.
    Berkoordinasilah dengan seksi Marketting mengenai logo publikasi, dan kesepakatan media publikasi peletakan, dsb
    Berkoordinasilah dengan seksi dekorasi mengenai peletakan media onsite
    Memberikan daftar itu ke tim kreatif atau tim pembuat proposal, hal itu akan menjadi bagian penting menentukan Kontrak dari sponsor
    Membuat seluruh media publikasi yang telah ditentukan
    Menentukan lokasi publikasi misalnyanya akan di mana letak 10 spanduk, pembagian ke Berapa titik di kota apa kabupaten ato luar negeri yo sak karempmu .
    Buatlah surat ijin pemasangan apabila anda akan memasang di bagian-bagian tertentu, tempat-tempat berijin lainnya. Berkoordinasilah dengan sekretaris.
    Berkoordinasi dengan seksi humas pada masalah ijin pemasangan spanduk dan pajak tiket
    Berkoordinasi dengan seksi perlengkapan mengenai keamanan media on site, terutama yang disediakan pihak sponsor.
    Memasang publikasi pada radio-radio/media cetak/media elektronik lainnya bersama seksi dana usaha, dan bicarakan mengenai kesepakatan kedua belah pihak
    Memasang seluruh media publikasi
6. Seksi Humas
Job Description:
    Mendampingi artis (setiap anggota humas paling tidak menjadi 1 koordinator dari satu grup artis) terutama bintang tamu (sebagai pemandu , dll)
    Berkoordinasi dengann pihak keamanan terkait ijin kepolisian
    dengan pihak acara berkait dengan transportasi artis dan pendampingan artis
    Berkoordinasi dengan pihak publikasi berkait ijin spanduk, pajak tiket, dll.
    Meminta ijin pada masyarakat setempat berkait dengan adanya acara
    Berkoordinasi dengan sekretaris berkait dengan surat menyurat izin
    Berkoordinasi dengan konsumsi berkait masalah konsumsi artis

7. Seksi Mrketing
Job Description:
    Menguasai seluruh bagian proposal sponsor
    Membuat presentasi
    Mencari sponsor dan mendapat kesepakatan
    Memperhatikan setiap seluk beluk kesepakatan
    Berkoordinasi dengan seksi publikasi masalah materi publikasi yang telah disepakati dengan pihak sponsor berkait, kontrak
    Berkoordinasi dengan seksi acara berkait dengan mngkin adanya permintaan pihak sponsor untuk promosi di atas panggung, dll.
Beberapa hal penting yang pelu diingat:
    Pakailah pakaian yang sopan
    Yakinkan sponsor lebih pada keuntungan sponsor
    Jangan bersikap meminta/mengemis
    Jangan mendesak apalagi soal waktu
    Mencari 5 sponsor kecil lebih mudah daripada mencari 1 sponsor besar
    Carilah koneksi dekat.
8. Seksi dekorasi
    Menentukan dekorasi panggung
    Menentukan dekorasi acara
    Memasang materi publikasi media onsite bersama seksi publikasi dan seksi perlengkapan.
9. Seksi keamanan
Job desciption:
    Menentukan area parkiran
    Membuat izin parkir. Berkoordinasi dengan sekretaris dan humas.
    Membuat pos keamanan di daerah parkir dan lokasi acara
    Menghadirkan pihak polisi ( tapi biasane mereka cma teko njaluk duit karo rokok,,cengengas cengenges trus bali). Trus Berkoordinasi dengan pihak sekretaris dan humas.
    Membuat pos penggeledahan pada jalan masuk.portir (ko diperukan )
10. Seksi perlengkapan
Job desciption:
    Berkoordianasi dengan seksi acara untuk jadwal bintang tamu sspeutar panggung, alat, dll
    Berkoordinasi dengan persewaan panggung (kalau dibutuhkan)
    Menyimpan seluruh perlengkapan seksi lain dalam satu tempat yang aman
    Berkoordinasi dengan seksi dekorasi untuk hal pemasangan Branding dan yang berhubungan dengan kontrak di area
    Berkoordinasi dengan seksi lain seperti seksi publikasi untuk masalah keamanan materi publikasi.
Seksi perlengkapan membutuhkan stamina yang kuat, karena akan banyak tenaga yang terkuras. Bisa dibilang ini, adalah seksi dengan pekerjaan kasar, karena urusannya dengan pergudangan, angkut-angkut barang.
11. Seksi konsumsi
Job Description:
    Berkoordinasi dengan sponsor makanan (kalo ada) atau merencanakan konsumsi untuk panitia dan artis
    Pikirkan pula konsumsi untuk crew, satpam, polisi, bahkan tukang parkir yang menjaga.sb biasane klo ndak di sediakan mesti wis njaluk sak durunge,,
    Menghandle segala macam urusan stand makanan, minuman kalau hal itu diadalakan.
Yang perlu menjadi catatan dalam seksi konsumsi adalah jagan sampai makanan terlambat,
12. Seksi dokumentasi
Job Description:
    Mendokumentasikan seluruh rangkaian acara
    Mendokumentasikan spot-spot kontraprestasi sponsor
    Mengedit dan merealisasikan dokumentasi entah dalam bentuk foto, video (bisa berkoordinasi dengan tim kreatif untuk editing nek ono..)
Dalam seksi, yang biasanya terlewat adalah tidak mendokumentasikan kontrapresatsi sponsor. Ini penting karena akan digunakan sebagai bukti komitmen pihak panitia terhadap pihak sponsor melalui LPJ yang akan dibuat nantinya.( tugas kalian Bis event )
13. Seksi kesehatan
Job Description:
    Menyediakan pos kesehatan pada hari-H di beberapa titik lokasi
    Bersiaga penuh (berpatroli) selama hari-H di area lokasi
    Berkoordinasi dengan layanan kesehatan (rumah sakit, ambulans, dll)
Ingettt  Jangan sekal-sekali menempatkan orang yang tidak tahu mengenai pengobatan sb akan fatal akibatnya
14. Helper (optional)
Job Description:
    Membantu seluruh seksi yang lain apapun itu
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Hal pertama yang dilakukan masing-masing seksi adalah membuat draft pengeluaran masing-masing seksi sebagai proses pembuatan anggaran final ( budgeting ) pada proposal
2. Buatlah proposal sponsor secepatnya
3. Berkoordinasilah setiap minggu minimal 2 kali
4. Koordinasi terakhir adalah hari H-1, segala sesuatu harus dibereskan hari itu juga
5. Jangan sampai ada hal sekecil apapun yang belum terpikirkan
6. Bekerjalah tanpa terlalu memandang batas seksi, ketika anda punya waktu luang, salinglah menawarkan bantuan kepada seksi lain.
7. Materi desain dalam publikasi bisa dibuat oleh siapa saja, tidak terbatas oleh seksi dekorasi, ataupun seksi publikasi tapi ko sudah ada design grafisnya itu ebih bagus. Mungkin pembentukan tim kreatif juga hal yang baik sebagai solusi. Tempatkan orang-orang yang mengerti komunikasi secara audio maupun visual yang baik.
8. Apabila acara berlagsung pada musim hujan, gunakan pawang (apabila anda percaya dibutuhkan spiritualis seperti itu tapi nek aku ga percaya musrik masalahe…paling nek bawa pwang ngumpet2 ben ra konangan..hahahh)
Tahap pelaksanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Yakinkan diri anda masing-masing acara akan berjalan lancar dan sukses seperti yang diharapkan.
Lihat kembali apa yang kurang melalui koordinasi akhir hari H-1 dan hari H dalam semua job decription seksi
Bagilah tugas kembali terutama pada seksi yang sudah tidak bekerja pada hari H misalnya seksi publikasi, Marketing, dll. Pecahlah seksi tersebut pada keamanan, Kesehatan, dll.
Usahakan setiap orang membawa alat komunikasi, terutama koordinator. (usahakan HandyTalkie). Ko pake hape..rodo boros..
Awasi potensi-potensi rusuh, mintalah bantuan polisi untuk hal ini,ko ga bodyguard kita harus siap
Jangan sampai acara melebihi izin acara yang telah dikeluarkan
Jaga kondisi,
Beri petunjuk tempat WC Umum
Perhatikan terhadap faktor-faktor X yang lain.
Tahap pasca pelaksanaan
Tahap ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah keorganisasian.
Pada tahap ini ada 3 hal yang perlu dilakukan:
Bersih-bersih
Yang penting di sini adalah:
    Sebelum digunakan bersih maka selesai bersih
    Amankan seluruh property yang disediakan.
2. Evaluasi Akhir
Tujuan dari evaluasi adalah melihat kembali apa yang sudah dialami, dilalui, ditempuh secara bersama-sama dengan tujuan mencari kekurangan, kelebihan yang ada sehingga menjadi pelajaran yang berharga untuk kedepannya.
Evaluasi ada 2 macam, yaitu:
1. Evaluasi diri/Refleksi pribadi
2. Evaluasi besar/bersama/kelompok/tim
    Berikanlah “applause” untuk semua orang dalam kepanitaan sebagai ungkapan kegembiraan atas segala hal yang anda dan teman-teman peroleh.
“Pengalaman adalah guru dalam kehidupan masa depan
Dan jangan menyerah “ kata dhe Pasiv “ Berkerjaah seperti Osama bin laden, dan berjihad untuk Musik -      Kata “ Ibey Stevan Al siraijh ( Mahmoud Syahbaz )
3.Laporan Pertanggungjawaban
Jangan anggap remeh LPJ ini, kalau anda tidak percaya cobalah anda membuat sebuah event, anda kemudian tidak membuat LPJ, pada event selanjutnya mintalah sponsorship pada perusahaan/company/yayasan yang sama. Mereka tidak akan percaya dengan kepanitiaan anda
Bagaimana membuat LPJ?                                  
1. Kumpulkan seluruh kepanitiaan per seksi
2. Dalam setiap seksi, mintalah mereka untuk merinci sedetail mungkin keuangan yang telah digunakan dalam seksi itu, dan mintalah mereka membuat deskripsi/point-point tentang apa saja yang telah mereka lakukan selama dalam seksi. Lampirkan bon/nota/kwitansi sebagai bukti.
3. Kumpulkan seluruh laporan setiap seksi.
4. Berkumpulah panitia inti dengan seluruh koordinator masing-masing seksi
5. Buatlah rekap dalam bentuk LPJ
LPJ akhir berisi:
Deskripsi garis besar hasil acara
Deskripsi kerja masing-masing seksi
Pengeluaran dan pendapatan keseluruhan
Bukti pengeluaran
Foto-foto kontraprestasi
Ucapan terima kasih
6. Anda bisa membuat LPJ yang berbeda pada setiap sponsorship
Misalnya:
Dengan menambahkan bagian pengeluaran khusus dari uang/barang yang telah diberikan sponsor tertentu.
7. Jilidlah laporan itu sehingga layak untuk diberikan oleh pihak sponsor
8. Anda bisa memvariasi sendiri segalanya.
Secara garis besar, seperti itulah cara merancang sebuah Event
Lebih tepatnya sebenarnya semua acara mempunyai proses yang mirip seperti di atas, anda bisa menggunakannya untuk membuat acara yang lain..
Carilah terus sesuatu yang baru.
Masa lalu adalah pengalaman, sekarang adalah perjuangan, hari depan adalah lebih baik.

SUMBER :

Tulisan Bebas softskill # Perilaku Konsumen (Materi ke 8)

Peluang Bisnis Jasa Fotografi Pre-Wedding
Abstrak

Perkembangan teknologi dewasa ini telah merubah cara pandang sebagian besar masyarakat. Munculnya social media membuat kebutuhan akan diakuinya “eksistensi” seseorang kian meningkat. Dalam bisnis fotografi, tentu hal ini menjadi peluang yang sangat menguntungkan khususnya di bidang fotografi prewedding. Keinginan akan dokumentasi yang baik dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi pasangan yang akan melaksanakan pernikahan.  Oleh sebab itu, sudah pasti mereka rela mengeluarkan banyak dana untuk foto dokumentasi acara pernikahan maupun prewedding.

Bukan hal aneh lagi jika fotografi prewedding kian menarik perhatian para calon pengantin. Pengusaha fotografi prewedding pun berlomba-lomba meningkatkan kreatifitas mereka agar menjadi unik dan berbeda dengan yang lain. Dikarenakan keunikan konsep dan kualitas yang diutamakan merupakan sebagian besar pertimbangan yang dilakukan calon pengantin dalam memilih jasa fotografi prewedding.


Usaha jasa fotografi prewedding merupakan usaha yang sangat menguntungkan saat ini, mengingat banyaknya pasangan yang melangsungkan pernikahan setiap bulannya. Keuntungan yang didapatkan pun cukup fantastis, mengingat tidak dibutuhkan modal yang besar untuk memulai bisnis ini, sehingga bisa dipastikan dengan usaha yang sedikit bisa dihasilkan keuntungan yang maksimal. Selain itu, seorang fotografer juga harus sangat kreatif dalam menjalankan fotografi prewedding, agar konsumen merasa puas atas karya fotografi prewedding  yang dihasilkan.

ISI

Fotografi Prewedding
Fotografi prewedding adalah fotografi yang dilakukan untuk mendokumentasikan momen sebelum wedding (pernikahan) dikalsanakan. Biasanya foto prewedding digunakan untuk melengkapi undangan pernikahan, maupun untuk hiasan/pajangan para calon pengantin. Fotografi prewedding sudah menjadi tren akhir-akhir ini, dengan munculnya berbagai media sosial, maka setiap calon pasangan pengantin menginginkan publikasi dan dokumentasi yang unik dan menarik yang bisa mereka pamerkan di media sosial.

Peluang Bisnis Fotografi Prewedding
Dikarenakan selalu ada pasangan yang akan melangsungkan pernikahan setiap bulannya, maka peluang untuk usaha fotografi prewedding ini terbuka lebar, mengingat belum banyak fotografer yang menjalankan bisnis fotografi prewedding. Selain itu, modal yang dibutuhkan juga relatif kecil, sehingga memungkinkan keuntungan yang cukup besar. Modal yang dikeluarkan biasanya digunakan untuk membeli peralatan seperti kamera,lensa,lighting, dan perlengkapan pendukung lainnya.
Walaupun modal yang dibutuhkan relatif kecil, namun bukan berarti siapapun bisa masuk dalam bisnis ini. Dibutuhkan modal lain berupa skill/keahlian yang mumpuni dalam  bidang fotografi, karena tidak mungkin seorang fotografer memberikan karya yang “seadanya” untuk klien, seorang fotografer harus mempersembahkan karya yang sempurna untuk klien, oleh karena itu dibutuhkan keahlian yang bagus dalam fotografi untuk memulai bisnis ini. Keahlian seorang fotografer bisa didapatkan dari pendidikan formal melalui perkuliahan, maupun pendidikan non-formal melalui komunitas-komunitas fotografi.

Modal yang Dibutuhkan
Untuk memulai bisnis ini modal utama yang dibutuhkan adalah peralatan fotografi berupa kamera digital slr, lensa kamera, lampu flash/pencahayaan, dan peralatan pendukung lainnya. Satu paket peralatan fotografi bisa diperoleh mulai dari harga 5 juta rupiah. Tentu dalam memilih peralatan fotografi disesuaikan dengan dana dan keahlian fotografer. Fotografer pemula sering beranggapan bahwa peralatan yang mahal pasti menghasilkan gambar yang bagus, secar ateknis hal tersebut memang tidak bisa disalahkan. Namun keahlian sang fotografer justru berperan sangat penting dalam menghasilkan karya fotografi yang bagus. Seorang fotografer professional justru tidak terlalu memaksakan untuk membeli peralatan fotografi kelas atas yang mahal, mereka justru berfokus dalam mengembangkan kreatifitas fotografi mereka agar karya-karyanya dapat membuat klien mereka merasa puas. Karena dalam bisnis fotografi, klien tidak mementingkan seberapa canggih dan mahal peralatan yang digunakan sang fotografer, yang mereka pentingkan adalah seberapa bagus hasil karya fotografi yang dihasilkan sang fotografer.

Keahlian yang Dibutuhkan
Keahlian utama yang harus dimiliki dalam menjalankan bisnis fotografi prewedding adalah keahlian menguasai teknik-teknik dalam fotografi. Keahlian ini bisa didapatkan melalui pendidikan di perguruan tinggi maupun melalui komunitas-komunitas fotografi. Keahlian ini merupakan yang paling penting dalam bisnis ini, karena hasil karya fotografi yang dihasilkan harus bisa memuaskan klien, agar klien tidak merasa sia-sia mengeluarkan dana untuk jasa fotografi prewedding.
Selain keahlian dalam menguasai teknik-teknik fotografi, keahlian dalam berkomunikasi juga sangat penting. Fotografer prewedding yang ideal harus bisa menyampaikan konsep foto yang akan dibuat kepada klien-nya. Agar konsep dapat dimengerti oleh klien, tentunya dibutuhkan keahlian yang baik dalam komunikasi.
Keahlian yang terakhir adalah keahlian dalam pemasaran. Bisnis fotografi prewedding juga membutuhkan keahlian dalam memasarkan jasa tersebut. Seorang fotografer juga harus menguasai teknik pemasaran baik melalui media cetak, media online, maupun dari mulut ke mulut.



SUMBER :

SWATentertainment.blogspot.com

Tulisan Bebas softskill # Perilaku Konsumen (Materi ke 7)

10 Sikap yang BENAR untuk Memulai Bisnis Sendiri

Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Mengapa? Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti.

Oleh karena itu, sangat masuk akal jika Anda menjadi ingin tahu, apa saja sebenarnya, yang terlibat dengan diri Anda pada saat memulai berbisnis, dan apa saja yang bisa membuat langkah bisnis Anda ini bisa sukses.


Ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:

1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn’t it?

2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu.

3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?

4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak “mood”, maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses.

5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau “passion” pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.

6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program “on the job training” atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan.

7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja “omongan ngawur” tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder…yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja “anjuran ngawur” itu, maka Anda akan benar-benar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.

8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan…setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.

9. Punyai “inner vision”, yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.

10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.

Nah, rekan-rekan entrepreneur, jika Anda bisa melakukan kesepuluh hal di atas tersebut, maka InsyaAllah saya yakin… hal itu akan menjadikan Anda sebagai orang yang tidak puas dengan pekerjaan dan hasil kerja yang rata-rata (average), tetapi Anda akan menjadi orang yang puas dengan melakukan pekerjaan dan menghasilkan sesuatu yang besar (superior).

Inilah menurut saya suatu sikap yang penting dan benar ketika Anda mau memulai bisnis pribadi. Dan, jika Anda merasa telah memiliknya, maka Anda memang pantas memulai bisnis pribadi buat masa depan Anda dan keluarga Anda. Jadi, mau tunggu apa lagi?

Semoga bermanfaat, dan sukses selalu.

SUMBER :

Tugas softskill # Perilaku Konsumen (Materi ke 12)

PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA DALAM PERILAKU KONSUMEN

KELUARGA DAN STUDI PERILAKU KONSUMEN
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan.
Pertama, banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam pelbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli pelbagai barang rumah tangga, busana, dan barangkali bahan makanan. Perjalanan tersebut mungkin pula melibatkan semua anggota dalam memutuskan di restoran fast-food mana untuk membelanjakan pendapatan keluarga yang dapat digunakan.
Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain.dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing satu sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan dialoksikan untuk keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan konsumen benar-benar meresap.
Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.

APAKAH KELUARGA ITU?

 Keluarga (family) adlah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tingga bersama. Keluarga besar (extended family) mencakup keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman dan bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).

APAKAH RUMAH TANGGA ITU?

Rumah tangga (household) adalah istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran. Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :

Fungsi Produksi Rumah Tangga
Fungsi Pembelian
Produksi Rumah Tangga
Fungsi Konsumsi
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Fungsi Pemeliharaan Keluarga

B Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga

1. Informasi

2. Sumber Keuangan

3. Barang Pasar

4. Karakteristik

5. Waktu


C. Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya

1. Data

2. Peluang Pasar Tenaga Kerja

3. Peluang Pasar Produk

4. Struktur Rumah Tangga

5. Kepuasan

Walaupun rumah tangga dan keluarga kadang digunakan secara dapat dipertukarkan sewktu menganalisis bagaimana keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk membedakan antara kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi unit yang analisis yang lebih penting bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat di dalam keluarga trdisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri.

Para pemasar tidak hanya berpikir tentang keluarga, kategori rumah tangga yang terbesar, tetapi juga rumah tangga nonkeluarga, yang berkembang lebih cepat.

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KELUARGA / RUMAH TANGGA

Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.

VARIABEL SOSIOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KELUARGA
Pemasar juga perlu menganalisis variabel nonekonomi untuk meramalkan perilaku pembelian. Bagaimana keluarga mengambil keputusan dapat dimengerti dengan lebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosiologis seperti kohesi, kemampuan beradaptasi (adaptability), dan komunikasi. Kohesi adalah pertalian emosi yang dimiliki para anggota keluarga satu sama lain. Kohesi adalah ukuran seberapa dekat yang dirasakan oleh para anggota keluarga terhadap satu sama lain pada tingkat emosi. Kohesi merefleksikan perasaan keterkaitan dengan atau keterpisahan dari anggota lain dalam keluarga.
Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah kemampuan sistem perkawinan atau keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peranan, dan kaidah hubungan sebagai respon terhadap stress situasional dan perkembangan. Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah ukuran seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh kebutuhan yang berubah.
Komunikasi adalah dimensi yang memudahkan, yang kritis bagi gerakan pada dua dimensi yang lain. Keterampilan berkomunikasi yang positif memungkinkan keluarga untuk berbagi satu sama lain kebutuhan dan preferensi mereka yang berubah sebagaimana berhubungan dengan kohesi dan kemampuan beradaptasi. Pengertian apakah anggota keluarga puas atau tidak dengan produk yang dibeli oleh keluarga mereka mungkin mensyaratkan pengertian akan komunikasi did lam keluarga

KEPUTUSAN PEMBELIAN KELUARGA

Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain.

PERANAN INDIVIDU DALAM PEMBELIAN KELUARGA

Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu
Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan / atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang yang akan dipilih.
Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk
Pemasar perlu berkomunikasi dengan pemegang masing-masing peranan. Anak misalnya, adalah pemakai serealia, mainan, pakaian, dan banyak produk lain, tetapi mungkin bukan pembeli. Salah satu atau kedua orangtua mungkin merupakan pengambil keputusan dan membeli, walaupun anak mungkin penting sebgai pemberi pengaruh dan pemakai.

Peranan memberi pengaruh mungkin dipegang oleh orang yang paling ahli. Sebagai contoh, orangtua mungkin menjadi pengambil keputusan mengenai mobil mana yang mereka akan beli, tetapi remaja kerp memainkan peranan utama sebagai penjaga pintu informasi dan sebagai pemberi pengaruh karena pengetahuan yang lebih banyak mengenai unjuk kerja, cirri produk, atau norma social.

PERILAKU PERAN (ROLE BEHAVIOR)
keluarga dan kelompok lain juga memperlihatkan apa yang oleh sosiolog Talcott Parsons disebut perilaku peran instrumental dan ekspresif. Peran instrumental, yang juga dikenal sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keuangan, karakter performasi, dan sifat “fungsional” lain seperti kondisi pembelian. Peranan ekspresif melibatkan dukungan kepada anggota keluarga yang lain dalam proses pengambilan keputusan dan kebutuhan estetik atau emosi keluarga, termasuk penegakan norma keluarga. Pelbagai anggota keluarga mungkin memenyhi baik peran instrumental maupun peran ekspresif, bergantung pada jenis keputusan pembelian dan karakteristik individual dari anggota keluarga yang bersangkutan.

Komunikasi pemasaran harus diarahkan kepada preferensi dan kriteria evaluasi individual. Namun, ini rumit karena pengaruh dari anggota keluarga yang lain. Sebagai contoh, sebagaimana dijelaskan oleh Davis, “seorang suami mungkin membeli sebuah station wagon, dengan adanya realitas berupa keharusan mengantar empat anak, walaupun preferensinya yang kuat adalah untuk mobil sport . . . .”. Seorang ibu rumah tangga mendasarkan keputusan produk dan merek hingga jangkauan tertentu pada pesanan atau permintaan anggota keluarga dan pada penilaiannya tentang apa yang mereka sukai atau tidak disukai dan apa yang baikuntuk mereka.

PERANAN PASANGAN HIDUP DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN
Pasangan hidup mana yang paling penting dalam keputusan pembelian keluarga?
Bagaimana hal ini bisa bervariasi menurut kategori produk? Bagaimana hal ini bervariasi menurut tahap pengambilan keputusan? Secara umum, kategori struktur peran berikut ini digunakan untuk menganalisis pertanyaan-pertanyaan ini :
1. Otonom, bila sama jumlah keputusan yang dibuat oleh masing-masing pasangan, tetapi masing-masing keputusan dibuat secara individual oleh masing-masing pasangan.

2. Suami yang dominant

3. Istri yang dominan

4. Sinkratis, bila kebanyakan keputusan dibuat bersama oleh suami maupun istri.
Kategori ini kadang disederhanakan menjadi “suami lebih banyak dari istri,”istri lebih banyak dari suami”,”suami dan istri,”atau cukup “suami saja,”istrisaja,”atau “anak saja”.mana situasi yang mungkin ada dipengaruhi oleh jenis produk, tahap dalam proses keputusan, dan sifat situsai yang mengelilingi keputusan.

Pengaruh Keseluruhan


Beberapa kategori produk/jasa adalah dominan istri. Kategori tersebut mencakup busana wanita,busana anak-anak, panic dan wajan, perlengkapan kecantikan, bahan makanan, dan obat nonresep. Dua kategori yang dominant suami mencakupi mesin pemotong rumput dan perangkat keras.


Pengaruh menurut Tahap Keputusan


Proses keputusan cenderung bergerak menuju partisipasi bersama dan men jauh dari perilaku otonom sementara keputusan akhir mendekat. Tahap pencarian informasi lebih otonom daripada partisipasi bersama. Rencana pemasaran dengan demikian memerlukan pemakaian media yang khususseperti majalah atau media lain yang memiliki daya tarik kuat terhadap suami atau istri ketimbang keduanya. Namun, desain produk atau toko harus merefleksikan criteria evaluasi dari keduanya karena consensus atas hal ini harus dicapai didalam keputusan akhir. Kampanye terpisah dapat dihitung waktunya agar bertepatan dengan minat khusus, terutama untuk produk dengan siklus perencanaan yang lama seperti liburan dan pembelian pasar.

METODOLOGI PENELITIAN UNTUK STUDI TENTANG KEPUTUSAN KELUARGA
KERANGKA PROSES KEPUTUSAN
Studi mengenai struktur peran kerap memandang pembelian sebagai tindakan ketimbang proses dan mendasarkan temuan pada pernyataan seperti “siapa biasanya yang menambil keputusan pembelian?” atau “siapa yang mengambil keputusan ?

Namu, bukti tersebut menunjukkan bahwa peranan dan pengaruh anggota keluarga bervariasi menurut tahap di dalam proses keputusan. Sebuah contoh dari metodologi proses diberikan oleh Wilkes, yang merasa bahwa pernyataan berikut ini berguna untuk mengukur pengaruh keluarga :
Siapa yang bertanggung jawab untuk pengenalan awal?
Siapa yang bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai alternative pembelian?
Siapa yang mengambil keputusan akhir mengenai alternative man yang harus dibeli?
Siapa yang membuat pembelian actual terhadap produk?
Hasil yang lebih baik diperoleh dengan menggunakan metodologi ini dibandingkan dengan ukuran yang lebih global. Suami dan istri lebih mungkin menganut persepsi yang sama mengenia pengaruh relative mereka untuk fase tertentu daripada bila pengajuan pertnyaan gagal menanyakan tentang tahap-tahap keputusan.

KATEGORI STRUKTUR PERAN
Kategori struktur peran yang relevan dalam proyek penelitian bergantung kepada produk atau jasa tertentu yang tengah dipertimbangkan, tetapi dalam banyak kategori produk, hanya suami dan istri yang terlibat. Di dalam kategori lain, adalah berguna untuk mengukur jumlah pengaruh di8 dalam peranan yang berbeda. Spiro mendapatkan bahwa strategi pengaruh atau bujukan bergantung pada beberapa variabel, khususnya tahap di dalam siklus kehidupan dan gaya hidup. Anak terlibat dalam banyak jenis situasi pembelian, tetapi sifat pengaruh mereka kerap diabaikan.

BIAS PEWAWANCARA
Jenis kelamin pewawancara atau pengamat mungkin mempengaruhi peranan yang menurut suami dan istri mereka mainkan dalam situasi pembelian. Untuk mengatasi bias ini harus digunakan kuesioner yang dikerjakan sendiri atau jenis kelamin pengamat harus diatur secara acak untuk responden.






SUMBER :

1 John L. Haverty, "A model of House Behavior," dalam Russel W. Belk et al., 1987 AMA Winter Educators'Conference (Chicago: American Marketing Association,1987), 284-289.

2 David H. Olson, Hamilton, I McCubbin et al., Families: What Makes Them Work? (Beverly Hills: Sage Publications, 1983).

3 Harry L. Davis, "Decision Making whithin the Household,"Journal of Counsumer Research 2 (Maret 1976), 241-260.

4 Mandy Putnam dan William R. Davidson, Family Purchasing Behavior: II Family Roles by Product Category (Columbus, Ohio:Managament Horizons Inc., Divisi dan price Waterhouse, 1987).

Tugas softskill # Perilaku Konsumen (Materi ke 11)

Pengaruh Individu Terhadap Pembelian dan Konsumsi

Perilaku Konsumen adalah perilaku dari konsumen dari mulai mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta mengganti produk barang dan jasa yang sesuai harapan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.

Ada dua wujud konsumen yaitu :

Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

Faktor eksternal adalah merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
Faktor internal adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.
Teori- Teori Kepribadian

Teori Psychoanalitis : Teori ini menunjukkan bahwa perilaku manusia ini dikuasai oleh personalitasnya atau kepribadiannya. Teori ini sebenarnya bercermin atas adanya suatu pandangan konflik dari perilaku manusia ini. Namun suatu penjelasan yang lebih berarti, komprehensif, dan sistematis mengenai konflik tersebut, adalah penjelasan yang dikembangkan dan dikenal dengan Teori Sigmund Freud.
Teori Psikoanalitis ini menekankan pada sifat-sifat kepribadian yang tak didasari sebagai hasil dari konflik masa kanak-kanak. Konflik itu diturunkan menjadi 3 komponen kepribadian yang terdiri atas:
Konsep diri (Citra Diri) akan menjadi pokok bahasan yang populer untuk melihat hubungan antara bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri dan perilaku apa yang diperlihatkan sebagai konsumen. Dengan pendekatan kepribadian, konsumen digolongkan berdasarkan penggolongan kepribadian yang telah ada disusun oleh para ahli, pada konsep diri, konsumen menggambarkan diri mereka sendiri di mana penggambaran ini mungkin akan berbeda dari orang luar memandang mereka.

Beberapa kekurangan dari konsep ini tidak mengurangi manfaatnya dalam aplikasi pemasaran, diantaranya segmentasi pasar, iklan, kemasan, penjualan personal, pengembangan produk, dan retail. Analisis konsep diri konsumen dan bagaimana mereka memandang merek sangat membantu pemasar dalam mengembangkan produk baru. Merek baru dapat diciptakan berdasarkan profil konsep diri konsumen yang belum difasilitasi oleh merek-merek yang sudah ada.

Faktor-faktor yang mempengaruhi individu:
Faktor Sosial
Group
sikap dan perilaku individu banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil. Dimana kelompok tersebut secara langsung (primary groups) dan tidak langsung (secondary groups) yang mempunyai interaksi satu dengan yang lain sehingga group memiliki peran dalam mempengaruhi individu dalam pembelian.

Keluarga
keluarga mempunyai  peran terbesar dalam mempengaruhi individu dalam pembelian suatu  produk karena keluarga pula yang mempunyai peran paling banyak dalam interaksi seorang individu.

Peran dan status
peran merupakan aktivitas yang diharapkan seseorang sesuai orang-orang dalam lingkungan sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.

Faktor Personal
Keadaan ekonomi
keadaan ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk seorang individu, dimana dengan situasi tersebut seseorang akan melakukan keputusan terhadap produk mana yang akan ia beli yang terjangkau dengan keadaan ekonominya pada saat ini.

Gaya hidup
Gaya hidup seseorang akan membentuk pola kehidupan yang membentuk aktivitasnya, dimana seseorang dapat mengekspresikan dengan menunjukkan ketertarikan dan opini terhadap suatu produk.

Umur
Seseorang akan merubah pilihan produknya seiring dengan siklus kehidupannya. Umur tentulah memiliki peran penting dalam mengambil keputusan untuk tetap pada suatu produk atau menggantinya dengan yang lebih terasa manfaatnya.

Pekerjaan
pekerjaan seseorang mempengaruhi pembelian, perbedaan dalam pekerjaan akan berbeda pula pembeliannya.

Faktor Psikologis
motivasi
kebutuhan yang mendorong seseorang untuk mencari produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Ketika satu level kebutuhan terpenuhi maka seseorang akan mencari sesuatu yang ada memuaskan kebutuhannya pada level selanjutnya (teori marslow).

Persepsi
presepsi seorang konsumen akan mempengaruhi dia dalam pembelian suatu produk. Seorang konsumen akan menerjemahkan setiap informasi yang ia dapat yang kemudian akan membentuk suatu opini yang kuat terhadap suatu produk sehingga mempengaruhi keputusan yang akan diambil dalam pembelian suatu produk.

Pembelajaran
pembelajaran adalah proses mempelajari, memperhatikan, menyimpulkan suatu hal yang terus berkembang dan berubah seiring informasi terbaru yang ia terima.

Faktor Kultur
Sub Kultur
sekelompok orang yang memiliki kesamaan agama, daerah atau bangsa seseorang.

Kelas Sosial
penggelompokkan individu berdasarkan suatu kesamaan sesuai dengan kelas sosial dimana dia berada.

Keluarga
Keluarga dapat pempengaruhi perilaku Konsumen . Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak). Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan.

Pertama, banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga,  dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam pelbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli pelbagai barang rumah tangga, busana, dan barangkali bahan makanan. Perjalanan tersebut mungkin pula melibatkan semua anggota dalam memutuskan di restoran fast-food mana untuk membelanjakan pendapatan keluarga yang dapat digunakan.

Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain.dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing satu sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan dialoksikan untuk keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan konsumen benar-benar meresap.

Penentu keputusan pembelian pada sutau keluarga

Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.

Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.



Family life cycle (FLC)

Konsep family life cycle merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap perkembangan kebanyakan keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat dibagi dua :

Skema Family Life Cycle Tradisional

Tahap 1, masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari orang tua.

Tahap 2, pasangan yang berbulan madu.

Tahap 3, orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal serumah.

Tahap 4, pasca orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal serumah.

Tahap  5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.

Tahap-tahap Family Life Cycle Alternatif

Rumah tangga keluarga terdiri dari, pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang terlambat menikah, orang tua tunggal dan keluarga diperluas.
Rumah tangga bukan keluarga yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang lajang, dan janda atau duda yang sudah tua.

Perubahan struktur keluarga dan rumah tangga
Memahami perubahan struktur keluarga dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan sebagai konsumen. Keputusan membeli dalam keluarga di pengaruhi oleh keadaan sudah menikah atau belum, ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut mempengaruhi jumlah belanjaan yang akan dibeli maupun budget yang akan di siapkan untuk mengambil keputusan dalam hal membeli suatu barang. Banyak dari mereka benar-benar menghitung jumlah pengeluaran mereka sesuai dengan keadaan yang mereka hadapi dalam keluarga mereka sehari-hari, mana yang sekiranya menjadi keputusan yang utama mana yang belum menjadi prioritas saat itu.

Metode riset untuk mengetahui pengambil keputusan oleh keluarga
Studi mengenai struktur peran kerap memandang pembelian sebagai tindakan ketimbang proses dan mendasarkan temuan pada pernyataan seperti “siapa biasanya yang menambil keputusan pembelian?” atau “siapa yang mengambil keputusan ?

Namu, bukti tersebut menunjukkan bahwa peranan dan pengaruh anggota keluarga bervariasi menurut tahap di dalam proses keputusan. Sebuah contoh dari metodologi proses diberikan oleh Wilkes, yang merasa bahwa pernyataan berikut ini berguna untuk mengukur pengaruh keluarga :

Siapa yang bertanggung jawab untuk pengenalan awal?
Siapa yang bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai alternative pembelian?
Siapa yang mengambil keputusan akhir mengenai alternative man yang harus dibeli?
Siapa yang membuat pembelian actual terhadap produk?
Hasil yang lebih baik diperoleh dengan menggunakan metodologi ini dibandingkan dengan ukuran yang lebih global. Suami dan istri lebih mungkin menganut persepsi yang sama mengenia pengaruh relative mereka untuk fase tertentu daripada bila pengajuan pertnyaan gagal menanyakan tentang tahap-tahap keputusan.

Bila anda menyiapkan analisis pengaruh keluarga pada keputusan keluarga dalam hal pembelian atau konsumsi, sebagian besar teknik penelitian akan sama dengan studi penelitian pemasaran yang lain.

SUMBER :

Tugas softskill # Perilaku Konsumen (Materi ke 10)

Definisi Kelas Sosial

Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.

Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.
Contoh :
Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.

Pengaruh Kelas Sosial dan Status Terhadap Pembelian dan Konsumsi
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.
Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek hierarkis kelas sosial begitu penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah karena semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.
Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan penghasilan Mesir Kuno.
Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Demikian juga halnya dengan perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan sehingga kita mengetahui dari kalangan kelas social mana seseorang berasal.
Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan diantara kelas social tertentu, mereka enggan bergaul dengan kelas social dibawahnya atau membatasi diri hanya bergaul dengan kelas yang sama dengan kelas mereka.
Pola perilaku kelas social atas dianggap lebih berbudaya dibandingkan dengan kelas social di bawahnya. Sebaliknya kelas social bawah akan memandang mereka sebagai orang boros dan konsumtif dan menganggap apa yang mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak memiliki kesadaran dan solidaritas terhadap mereka yang menderita. Pemujaan terhadap kelas sosialnya masing-masing adalah wujud dari etnosentrisme.
Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan, seseorang akan terlibat dalam beberapa kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya  : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
a. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
b. Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh 4 faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap. Motivasi seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow “Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri)”.

Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial mencakup dalam berbagai kategori berikut :
1. Ukuran Subyektif
Dalam pendekatan subyektif untuk mengukur kelas sosial, para individu diminta untuk menaksir kedudukan kelas sosial mereka masing-masing. Klasifikasi keanggotaan kelas sosial yang dihasilkan didasarkan pada persepsi partisipan terhadap dirinya.
2. Ukuran Reputasi
Pendekatan reputasi untuk mengukur kelas sosial memerlukan informan mengenai masyarakat yang dipilih untuk membuat pertimbangan awal mengenai keanggotaan kelas sosial orang lain dalam masyarakat.
3.    Ukuran Obyektif
Berbeda dari metode subjektif dan reputasi, yang mengharuskan orang memimpikan kedudukan kelas mereka sendiri atau kedudukan para anggotanya.
 pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html ormal>Merek lain yang lebih unggul dalam memberikan manfaat yang diharapkan seringkali mempengaruhi hubungan sikap dengan perilaku.  Konsumen bisa memilih merek lain karena setelah dipilih dan dirasakan ternyata sesuai dengan yang diharapkan konsumen.


Kekuatan sikap
Sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku, ketika sikap tersebut sangat kuat ada pada konsumen.

Perubahan sikap dapat dilakukan melalui 5 (lima) strategi berikut :

Mempengaruhi persepsi konsumen yang berkaitan dengan fungsi sikap yaitu fungsi manfaat, fungsi citra diri, fungsi nilai-nilai, fungsi pengetahuan. Agar terbentuk sikap positif pada konsumen, maka dalam mempromosikan produk sebaiknya pemasar memperhatikan aspek fungsi sikap.
Menghubungkan produk dengan kelompok atau acara yang dikagumi
Sikap dihubungkan dengan sebagian atau berbagai golongan, peristiwa sosial, atau kegiatan amal tertentu.

Memecahkan masalah dua sikap yang bertentangan
Para konsumen dapat diyakinkan bahwa sikap mereka yang negatif terhadap produk atau merek tertentu sebetulnya tidak bertentangan dengan dengan sikap yang lain, mereka dapat dibujuk untuk merubah penilaian mereka terhadap merek tersebut ( beralih dari sikap negatif ke sikap positif ).

Mengubah komponen multi atribut
Untuk mengubah sikap konsumen pemasar menambah atribut pada produknya dengan melengkapi manfaat atau hal lain yang dapat meningkatkan keunggulan produknya.

Mengubah keyakinan konsumen terhadap merek pesaing
Pemasar untuk mengubah sikap konsumennya dapat membandingkan produknya dibandingkan produk lain, dengan harapan agar konsumen berubah keyakinannya/ kepercayaannya terhadap merek pesaing.


SUMBER :
http://yogifajarpebrian13.wordpress.com/2011/12/22/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku/